LAYANAN PEMBERITAHUAN: MEDIA GMNI SULTRA adalah Portal Informasi Resmi GMNI yang ada di Sultra dan ditujukan sebagai Media Perjuangan, Informasi, dan Media Pendidikan GMNI di Sultra.

Tak Mau Gaya Orba Kembali Lagi, GMNI Kendari Sarankan Pecat Menteri Arogan

Foto: Alman Al Baqarah (Kanan) dan La Jila (Kiri)/MEDIA GMNI SULTRA.


KENDARI, GMNISULTRA.OR.ID - Baru-baru ini, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Satryo Soemantri Brodjonegoro, yang berada di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, mendapat sorotan publik karena dianggap arogan dan kasar. 

Hal itu memicu demonstrasi ratusan pegawai Kemendikti Saintek di depan gedung kementerian sebagai bentuk protes terhadap tindakan Menteri Satryo yang dianggap tidak adil.

Mereka membawa spanduk yang meminta Presiden Prabowo untuk menyelamatkan mereka dari menteri yang dianggap suka main tampar dan main pecat.

Menanggapi hal itu pula, Dewan Pimpinam Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kendari memberikan respon negatif dan ketidaksukaan terhadap sikap arogansi menteri dibawah kepamimpinan Presiden Prabowo itu.

Melalui Ketua Bidang Politiknya, Alman Al Baqarah, DPC GMNI Kendari mengatakan sikap itu tidak pantas dilakukan oleh pejabat publik apalagi sikap suka menampar bawahan yang tidak mencerminkan prilaku prikemanusiaan seperti yang tertulis dalam Pancasila Sila ke 2.

"Ini adalah sikap yang tidak patas dipertunjukan, apalagi main tampar, itu tidak mencerminkan perilaku prikemanusiaan. Sepertinya menteri itu tidak pernah belajar Pancasila sila ke 2 yang berbicara bagaimana cara memanusiakan manusia," katanya, Senin (20/01/2024).

DPC GMNI Kendari, melalui Alman Al Baqarah juga menginginkan gaya kepemimpinan Prabowo harus mengedepankan sikap humanis tak boleh bersikap seperti raja-raja yang feodalistik sehingga prinsip prikemanusian dan demokrasi dalam Pancasila sebagai ideologi negara dihilangkan.

"Kami tidak menginginkan gaya kepemimpinan Prabowo adalah rengkarnasi dari gaya orba yang pernah melekat pada dirinya. Kesewenang-wenangan dan sikap arogan harus dihilangkan, sebagaimana Indonesia pernah mengubur sikap-sikap itu dalam kepemimpinan bangsa hingga melahirkan gerakan reformasi," sambungnya.

Sementara itu, Ketua DPK GMNI Fakultas Sosial dan Ilmui Politik (FISIP) Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, La Jila meminta agar Presiden Prabowo memecat menteri itu, yang sudah pasti akan berismbas pada stigma kepemimpinan otoriter yang semena-mena karena arogansi itu ditunjukan.

"Biar bagaimanapun, Prabowo itu pernah dididik oleh kepemimpinan otoriter Orde Baru dibawah kepenimipinan mantan mertuanya. Jadi era sekarang, kami tak ingin gaya kemepimpinan itu kembali berlaku. Lebih baik menteri itu dipecat saja," katanya.***

By: DPC GMNI KENDARI.

Post a Comment

Silahkan Anda Komentar dengan Santun dan Beradab !!!

Previous Post Next Post
close
Banner iklan disini