LAYANAN PEMBERITAHUAN: MEDIA GMNI SULTRA adalah Portal Informasi Resmi GMNI yang ada di Sultra dan ditujukan sebagai Media Perjuangan, Informasi, dan Media Pendidikan GMNI di Sultra.

DPC GMNI Kendari Kecam Tindakan Represif Aparat dan Tuntut Keadilan Gugurnya Kawan Ojol Pejuang Demokrasi

 

Foto: Aksi GMNI Kendari/MEDIA GMNI KENDARI.

KENDARI, GMNKSULTRA.OR.ID – Tragedi kembali mencoreng wajah demokrasi Indonesia. Seorang kawan Ojol yang ikut serta dalam aksi demonstrasi pada Kamis, (28/8/2025) di Jakarta, tewas setelah di duga dilindas oleh aparat kepolisian dengan menggunakan mobil rantis.

Peristiwa ini bukan hanya sebuah insiden naas, melainkan bukti nyata bahwa praktik kekerasan negara terhadap rakyat masih terus berlangsung dan telah menjadi sorotan publik.

DPC GMNI Kendari melalui ketuanya Sahril mengatakan, gugurnya kawan Ojol adalah duka mendalam sekaligus tamparan keras bagi demokrasi Indonesia. Nyawa yang melayang hari ini adalah representasi dari kegagalan negara dalam melindungi rakyatnya.

“Ini adalah duka yang mendalam bagi Indonesia, Aparat yang seharusnya menjaga keamanan justru berubah menjadi alat represi yang merampas hak-hak rakyat,” ungkap Sahril.

Lebih lanjut Sahril, demokrasi semestinya memberi ruang kebebasan berpendapat, kebebasan berkumpul, serta jaminan keselamatan bagi setiap warga negara yang menyampaikan aspirasi.

“Demokrasi harus memberikan ruang kebebasan, tetapi yang kita saksikan hari ini adalah sebaliknya: kekerasan, ketakutan, dan korban jiwa,” sambungnya.

Sahril juga menegaskan bahwa pihaknya medukung penuh gerakan mahasiswa dan rakyat yang turun ke jalan karena yang mereka lakukan bukanlah tindakan tanpa makna, melainkan ekspresi murni dari keresahan rakyat terhadap DPR yang dianngap bukan lagi perwakilan rakyat.

“Kami mendukung penuh aksi demonstrasi itu karena itu adalah hak konstitusional yang dijamin oleh UUD 1945, dan dalam sejarah bangsa ini, ia telah menjadi salah satu jalan sah untuk mendorong perubahan,” tegasnya.

Menurutnya rakyat yang turun ke jalan adalah wujud nyata bahwa demokrasi masih hidup, meski harus dibayar dengan risiko besar dan nyawa sebagai taruhannya.

“Kami berdiri sepenuhnya bersama gerakan ini, karena perjuangan mereka adalah kelanjutan dari semangat Reformasi yang pernah diperjuangkan dengan darah, air mata, dan nyawa. Kami tidak akan tinggal diam ketika rakyat menjadi korban kekerasan negara. Ini adalah panggilan moral bagi kita semua untuk melawan praktik represif aparat kepolisian. Demokrasi harus dibela, dan kami akan terus berada di barisan rakyat," pungkasnya.

DPC GMNI Kendari juga menyatakan sikap terkait meninggalnya kawan Ojol tersebut sebagai berikut:

1. Turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas tewasnya kawan Ojol, pejuang demokrasi yang gugur dalam perjuangan menegakkan hak-hak rakyat.

2. Menuntut hukuman berat dan adil terhadap anggota Polri yang menabrak hingga menyebabkan meninggalnya kawan Ojol. Tidak boleh ada impunitas bagi aparat pelanggar hukum.

3. Mengecam keras tindakan brutal aparat dalam menghadapi demonstrasi rakyat. Kebebasan berpendapat adalah hak konstitusional yang harus dilindungi.

4. Menuntut Presiden segera mencopot Kapolri karena gagal mengendalikan situasi dan membiarkan aparat melakukan tindakan brutal yang mengakibatkan korban jiwa.

5. Aktivis GMNI berkomitmen penuh untuk terus bersama semua elemen bangsa untuk memperjuangkan demokrasi dan menolak segala bentuk pembungkaman, intimidasi, serta kekerasan dari negara.

6. Hentikan elit politik yang mempertontonkan kepongahan dan kesombongan yang kontradiktif dengan kondisi kesusahan rakyat sekarang.

Kematian kawan Ojol hari ini adalah pengingat keras bahwa demokrasi Indonesia masih dalam ancaman serius. Darahnya tidak akan sia-sia, melainkan menjadi api perjuangan yang terus menyala demi tegaknya keadilan dan kebebasan rakyat.***

By: DPC GMNI KENDARI.

Post a Comment

Silahkan Anda Komentar dengan Santun dan Beradab !!!

Previous Post Next Post
close
Banner iklan disini